Knowledge sharing
adalah sebuah aktivitas membagikan dan/atau mempertukarkan ilmu antar orang,
teman, keluarga, komunitas, atau organisasi. Perusahaan saat ini mengenali
bahwa pengetahuan masing-masing karyawan yang diubah menjadi pengetahuan bersama
adalah aset perusahaan yang penting dalam mempertahankan kemampuan kompetisi.
Salah satu profesi yang paling sulit menerapkan knowledge sharing adalah programmer software. Mereka biasa merenung, menulis kode, mengevaluasi,
melakukan trial, mengulangi lagi, dan seterusnya, dalam kesendirian. Akibatnya, proses yang terjadi dalam
pikiran seorang programmer biasanya akan sulit diikuti dan dipahami orang lain, bahkan sesama programmer. Akibatnya knowledge
sharing tidak terjadi. Saat seorang programmer
memutuskan untuk resign atau pindah company, lenyaplah semua pengetahuan
perusahaan tentang seluk beluk program yang ditugaskan pada sang programmer. Tentu hal ini merugikan
perusahaan.
Rich Sheridan dari Menlo Software memiliki solusi cerdas untuk
mengatasi hambatan knowledge sharing
di kalangan programmer. Ia memutuskan
untuk mendesain ulang cara kerja karyawan dalam penciptaan software.
Pertama ia menentukan tujuan akhirnya. Ada dua hal yang menjadi
tujuannya. Pertama, ia tidak ingin masing-masing programmer menjadi semacam
pemilik tunggal dari ilmu tertentu. Ini akan membuat mereka menjadi begitu
penting, sehingga manajemen sulit memberi mereka liburan. Kedua, ia ingin
memastikan setiap individu untuk tidak merasa sendirian, terisolasi, atau
terputus hubungannya dengan sesama programmer lain. Jadi ia menentukan strategi
dan melakukannya.
Rich menempatkan para pembuat kode dalam tim berisi dua
orang yang berbagi satu komputer. Awalnya keputusan itu mempersempit gerak
semua orang. Semua orang ingin duduk di meja kendali dan menulis kodenya
sendiri. Namun dengan segera, mereka menemukan irama kerja yang baik. Secara
bergantian, satu orang menulis, satu orang membantu mendesain sekaligus
mengawasi. Ternyata saat berada di pihak "mengawasi", mereka mudah
sekali melihat kesalahan. Efeknya waktu kerja yang biasanya dipakai untuk
memperbaiki kesalahan turun dari 40% sampai menjadi 0%. Cara ini juga berhasil
menghilangkan "silo pengetahuan", situasi yang hanya bisa dimengerti
oleh satu orang.
Sekarang mereka memiliki dua atau lebih ahli yang melakukan
suatu pekerjaan. Setiap orang memiliki orang lain yang bisa diandalkan. Sejak
saat itu, manajemen tidak pernah menolak permintaan untuk cuti. Dengan
menciptakan pasangan yang saling bergantung, produktivitas meningkat, waktu
pengerjaan menjadi lebih cepat, dan semangat kerja tercipta.
Jadi, untuk pekerjaan yang paling sulit membagi pengetahuan
saja, proses knowledge sharing bisa
terjadi. Bagaimana dengan knowledge
sharing di bidang Anda?
#dhw #employee.engagement #mastery #knowledge sharing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar