Halaman

Jumat, April 04, 2014

Menghargai Pikiran Nyeleneh

No innovation, no competitiveness -Stan Shih (CEO Acer).

Gambar ini hanya ilustrasi,
diambil dari gambar pabrik mobil Hyundai 
Dunia membutuhkan orang dengan pikiran nyeleneh. Pikiran kreatif. Bisa juga disebut lateral thinking. Budaya tradisionalis dan anti-perubahan perlu dikikis. Semua ide perlu diuji. Insentif untuk kreativitas perlu diadakan. Perusahaan yang tidak inovatif adalah perusahaan yang sedang menyiapkan kuburannya sendiri. Sebaliknya innovative company, akan melaju ke puncak tangga kejayaan.

Organisasi perlu memiliki kultur kreativitas. Kultur ini muncul bila pendapat apapun didengar dan dicoba untuk dikaji. Inovasi muncul dari lateral thinking. Yaitu mendekati sebuah persoalan dari sisi yang tidak biasa. Semacam, secara sengaja memunculkan pendapat aneh yang berbeda dari biasanya. Ini bisa dilatih dan dibiasakan. Pendapat aneh bisa muncul dari manapun, seperti halnya kisah nyata di bawah ini.

Seorang office boy sedang membersihkan lantai dekat sebuah ruangan sistem ban berjalan di sebuah pabrik mobil otomatis yang ditutupi kaca. Di bagian itu, perakitan dikerjakan oleh robot-robot yang bekerja otomatis. Tiba-tiba seperti disambar kilat sang office boy tertegun dengan sebuah kenyataan yang baru disadarinya. Robot ini sudah beroperasi selama 1 tahun, dan ratusan orang sudah melewati bagian ini tanpa menyadari sesuatu hal yang aneh.

Hal aneh itu adalah, ruangan tempat robot itu bekerja disinari oleh lampu yang sangat terang dari berbagai arah, seperti layaknya bila pekerjaan itu dikerjakan oleh manusia. Robot berbeda dengan manusia. Ia tidak memerlukan lampu yang terang untuk bekerja.

Office boy itu membawa fakta itu ke seorang supervisor, supervisor mengusulkan ke manajemen. Dan perusahaan itu mampu menghemat ribuan dolar per bulan dari pembayaran listrik. Perusahaan ini hebat, karena mau dan mampu mendengar pendapat nyeleneh dari seorang office boy. Office boy tersebut mendapat penghargaan "Best Idea of The Year".

Makanya mari berlatih berpikir nyeleneh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar