Dalam sebuah artikel berjudul "What You Don't Know
About Dell" di Bloomberg Businessweek Magazine, terungkaplah kisah berikut
ini.
Musim gugur 2001, CEO Dell Michael
S. Dell dan Presiden Dell Kevin B. Rollins merasa yakin bahwa perusahaan itu
pulih dari krisis global dalam penjualan PC. Mereka merasa kuat. Mereka juga menyimpulkan, karyawan
merasa bangga dan puas.
Namun hasil survey kepuasan kerja karyawan, memukul mereka dengan keras. Wawancara internal mengungkapkan bahwa
bawahan merasa, Dell (38 th) adalah orang yang tidak perhatian, penyendiri, impersonal,
tidak punya perasaan. Sementara Rollins (50 th) dipandang sebagai otokratis, memaksakan
kehendak, dan tidak ingin tahu gagasan orang lain. Banyak orang tidak puas, dan
ketidakpuasan itu menyebar. Kesimpulan dari survey itu mengerikan. Separuh dari karyawan Dell akan pergi jika
mereka mendapat kesempatan.
Pada kebanyakan raksasa industri lain, orang selevel CEO dan Presiden kemungkinan besar akan mengabaikan kritik dan jalan terus dengan berbagai kepribadian mereka. Namun hal ini tidak terjadi pada Dell dan Rollins. Mereka memutuskan untuk mengurus keluhan itu.
Dalam seminggu berikutnya, Dell mengadakan meeting
dengan 20 manajer utamanya dan melakukan kritik-diri yang jujur di depan mereka. Ia mengakui
bahwa ia sangat pemalu dan kadang-kadang membuatnya tampak sebagai penyendiri
dan sulit didekati . Dia berjanji membentuk ikatan yang lebih kuat dengan
timnya.
Manajernya sangat terkejut saat mereka diberitahu hasil tes kepribadian Dell yang menunjukkan bahwa ia seorang introvert ekstrim. Brian Wook, kepala penjualan sektor publik menyatakan, “Apa yang diucapkannya sangat berpengaruh. Pasti tidaklah mudah baginya untuk melakukan hal itu.”
Manajernya sangat terkejut saat mereka diberitahu hasil tes kepribadian Dell yang menunjukkan bahwa ia seorang introvert ekstrim. Brian Wook, kepala penjualan sektor publik menyatakan, “Apa yang diucapkannya sangat berpengaruh. Pasti tidaklah mudah baginya untuk melakukan hal itu.”
Dell tidak berhenti sampai di
situ. Ia menayangkan video percakapannya itu, kepada setiap manajer yang jumlahnya
ribuan. Dell dan Rollins berkomitmen untuk berubah dengan membuat tanda
pengingat. Mainan bolduser plastik untuk Michael Dell, mengingatkan dia untuk
tidak melindas gagasan orang lain. Boneka Curious George mendorong Rollins
untuk mendengarkan pendapat timnya sebelum membuat keputusan.
Mereka adalah contoh pemimpin
yang cerdas emosi. Salah satu hal yang mendasar yang mereka lakukan adalah berani mengakui kekurangan mereka, dan berkomitmen untuk
memperbaikinya. Hal ini mudah bila Anda adalah seorang bawahan tingkat rendah.
Namun akan menjadi hal yang sulit dilakukan pada level jabatan tinggi.
Bagaimana dengan Anda?