"Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,
atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu
tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."" (Matius 6:24).

Tapi aneh... Kenapa kok Yesus sendiri menyandingkan Tuhan
sebagai lawan seimbang dari Mamon. Ayat di atas benar-benar head-to-head menyandingkan Allah vs Mamon.
Sebenarnya sederhana. Kalau dipikir-pikir memang orang bisa berbuat
apapun, berjuang susah payah, kerja lembur, penuh keringat untuk mendapatkan
uang (Mamon) dan mempertahankannya sekuat tenaga.
Tapi untuk mendapatkan Tuhan? Boro-boro berjuang... hujan sedikit saja sudah males datang
ke gereja atau pertemuan ibadah. Kalau ada acara gereja atau kotbah yang terlalu lama, sering mengeluh. Doa puasa? Malas ah... Apalagi
disuruh pelayanan. Doa pagi atau doa malem... masih ngantuk. Bahkan di gereja sibuk
update status.
Bandingkan dengan kalau ada kepentingan mencari uang. Pagi-pagi buta bisa saja bangun langsung kerja, malam pun kuat begadang. Hujan badai diterjang
demi ketemu klien. Ketemu berlama-lama dengan klien pun oke-oke saja.
Pantas, Yesus merasa Tuhan vs Mamon adalah lawan
seimbang. Orang bisa dengan mudah mengutamakan Mamon dan mengabaikan Tuhan. Padahal seharusnya kita jadikan Mamon sebagai hal sepele yang
tidak sebanding dan tidak mungkin mengalahkan Tuhan. Dalam hidup kita, siapa yang menang? Allah atau Mamon? Think about it...
Ilustrasi Gambar diambil dari: http://gsjakemuliaan.blogspot.com/2009/12/terlepas-dari-ikatan-mamon.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar