Gadis muda kelahiran 16 Februari 1987 ini adalah pendiri dan koki kepala Bittersweet Corner: fruit tart, kue yang tersohor di antara warga Indonesia di Boston, A.S. Ia juga pemilik sebuah kedai pastri di Plaza Indonesia lantai 3.
Ia bukan seorang workaholic yang gila mencari uang. Semua itu hanya jalan untuk menopang kerja utamanya membangun pendidikan bagi anak-anak miskin. Ia mendirikan GIFTS (Greater Indonesia Future Through Sponsorship) di Boston yang kerjanya menyelenggarakan event-event/party.
Saat bercerita tentang bittersweet corner yang didirikannya, ia berkata bahwa Bittersweet Corner modalnya dari tabungan. Saya membuat desain, website, profil perusahaan, pemasaran, pengadaan barang, sampai memanggang kue.
Setiap pagi ia bangun jam 5 pagi utk memanggang kue. Kuliah tetaplah prioritasnya. Ia lulus dari North Eastern University dengan IP/GPA 3,6 di tahun 2010. "Antara tidur dan memanggang roti, saya prioritaskan rotinya. Jadi saya biasa memanggang dari malam sampai jam 3 pagi." katanya.
Ia pun masih punya kegiatan lain yaitu part time job sebagai fashion buyer label-label internasional.
Setelah lulus dari Jakarta International School tidak langsung ke University. Ia sempat bekerja dulu di Indonesia, mengajar bahasa Inggris di beberapa butik kelas atas di Jakarta.
Saat ini pekerjaan utamanya adalah di Yayasan Pansophia Indonesia sebagai humas / operasional. Yayasan nirlaba yang mengupayakan agar anak-anak miskin biar menikmati pendidikan yang layak di usia emasnya. Ia punya sekolah di Dadap Cikarang dan di Karang Tengah khusus untuk anak-anak 3-5 tahun dengan fasilitas yang baik. Semuanya gratis.
Indonesia butuh anak-anak muda seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar