Halaman

Minggu, Juli 10, 2011

Sisa Waktu

... supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah. Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang. (1 Petrus 4:2-3)

Tuhan mengingatkan kita untuk menghitung waktu, dan berhati-hati dengan apa yang kita lakukan di dunia ini.

Waktu kita di dunia ini terbatas. Tapi setelah kita meninggalkan dunia ini adalah kekekalan. Masalahnya dunia kita sekarang dan dunia kita setelah kematian berhubungan. Artinya apa yang kita lakukan sekarang akan berakibat pada kekekalan besok.

Ada salah satu status teman di facebook yang bunyinya demikian:

"Malam ini diingatkan lagi bahwa:

Semewah apapun tempat tidurmu, toh nanti akhirnya tidur di tanah.

Semewah dan semahal apapun mobilmu, toh pada akhirnya mobil jenazah yang mengantar.

Secantik dan setampan apapun dirimu, toh pada akhirnya selimut itu akan lenyap berganti tengkorak.

Dan setinggi apapun gelar yang diraih, toh gelar terakhirnya almarhum."

Dunia yang kita hidupi sekarang akan berakhir ketika kita mati. Tapi 'the real you', isi sesungguhnya dirimu, roh dan jiwamu, akan tetap ada saat kita mati. Pertanyaannya adalah apakah yang kita lakukan di dunia ini, sekarang ini, sudah dalam rangka mempersiapkan kehidupan itu? Atau hanya memburu hal-hal yang akan lenyap? Memburu kemewahan, kecantikan, ketampanan, kepuasan dunia?

Ayo kembali ke jalan yang benar. Pikirkan hal-hal yang kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar