Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
Suatu hari Socrates, filsuf besar itu, dikunjungi seorang temannya. Dengan bersemangat temannya itu berkata, “Hai, apa kamu tahu apa yang baru saja kudengar tentang si 'dia' itu?”
“Tunggu sebentar,” jawab Socrates.
“Sebelum kamu menceritakan apapun kepadaku, aku ingin kamu jalani dulu sebuah ujian kecil. Namanya Ujian Tiga Penyaring.”
“Ujian?? Tiga penyaring??”
“Betul,” lanjut Socrates.
“Sebelum kamu berbicara kepadaku tentang dia, ada baiknya untuk mengambil waktu sebentar dan menyaring apa yang akan kamu katakan. Itulah sebabnya saya namakan itu ujian tiga penyaring...
Penyaring pertama adalah Kebenaran. Apakah kamu sudah memastikan apa yang akan kamu ceritakan padaku adalah benar?”
“Belum,” jawab orang itu, “sesungguhnya aku juga baru saja mendengar tentang itu dan …”
“Ok... baiklah,” kata Socrates. “Jadi kamu tidak tahu betul apakah itu benar atau tidak. Sekarang mari coba penyaring yang kedua, penyaring Kebaikan. Apakah yang akan kamu ceritakan padaku tentang dia adalah sesuatu yang baik?”
“Tidak, bahkan sebaliknya …”
“Jadi”, lanjut Socrates, “kamu ingin menceritakan kepadaku sesuatu yang buruk mengenai teman saya, tapi kamu tidak yakin apakah itu benar. Tapi .... kamu masih mungkin lulus ujian ini, karena masih ada satu penyaring lagi: penyaring Manfaat. Apakah yang ingin kamu ceritakan kepadaku tentang temanku itu akan bermanfaat bagi saya?”
“Tidak, tidak juga.”
“Jadi,” Socrates menyimpulkan, “jika apa yang ingin kamu ceritakan padaku belum tentu benar, juga tidak baik, dan tidak bermanfaat, lalu mengapa mesti diceritakan kepadaku? Gak usah deh....”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar