Salah satu ajaran paling berat yang pernah diajarkan di muka bumi ini, adalah berbunyi demikian. Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Ajaran ini diajarkan Yesus pada awal karir pelayananNya. Yesus mengubah paradigma orang. Coba baca teks di bawah ini.
Mat 5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Dan ajaran ini, Dia praktekkan. Ketika Ia disalib, Ia melepaskan kasih dan doaNya kepada orang-orang yang menganiaya Dia dan menganggap Dia musuh. Dia bilang, "Tuhan ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Luar biasa. Kalau Anda lihat penderitaan Yesus (baca di artikel saya sebelumnya http://www.donnihw.co.cc/2009/04/fakta-medis-penderitaan-yesus.html ), Anda akan tahu betapa sulitnya pengampunan itu diberikan. Namun Yesus melakukannya.
Petrus adalah orang yang juga mengalami anugerah pengampunan ini. 3 kali dia menyangkal Yesus, dan Tuhan tetap mengampuni Petrus. Bahkan Petruslah yang diutus untuk menjadi pelopor dalam penyebaran Injil di seluruh bumi.
Begitu pula, orang yang disalib di sebelah Yesus, bangsa Israel yang berkali-kali melanggar perintah Allah, murid-murid yang berlarian waktu Yesus ditangkap, yang meninggalkan Yesus sendirian, Daud yang berjinah, semuanya bersalah kepada Tuhan. Semuanya berdosa. Dan semuanya diampuni. Again and again. Luar biasa banget!
Saya sering denger orang bilang, "Kalau saja yang jadi Tuhan itu saya, pasti gak akan saya ampuni tu si Petrus, Daud, ... bla bla bla." Yah, betul... untung kita bukan Tuhan. Tapi sesungguhnya, Tuhan memerintahkan kita untuk bisa memiliki sifat pengampunan milik Tuhan itu. Coba perhatikan dialog di bawah ini.
Mat 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Dengan kata lain, Tuhan memerintahkan kita untuk SELALU mengampuni. Inilah ajaran paling sulit yang pernah ada. Bagaimana dengan orang yang kesalahannya sungguh besar sampai-sampai menyakiti, menghancurkan, dan dilakukan terus-menerus? Bacalah di Kitab Hosea. Di situ diceritakan, Hosea, seorang nabi disuruh Tuhan untuk menikahi seorang wanita pelacur. Haaahhh...?? Bener gak sih??? BENAR!! Tuhan menyuruh Hosea menikahi pelacur.
Hos 1:2 Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."
Dan ternyata wanita itu menghianati Hosea berkali-kali. Dan Hosea harus terus-menerus mengampuninya. Tuhan mau mengajarkan kepada Hosea dan kita, itulah perasaan Tuhan ketika dikhianati oleh bangsa Israel, oleh kita juga. Bangsa ini dipilih Tuhan untuk menjadi umatNya, tapi justru bangsa ini yang berkali-kali menolak Allah. Berkali-kali mereka berpaling kepada allah lain. Berkali-kali juga kita jatuh dalam dosa. Bahkan Yesuspun disalibkan atas permintaan bangsa Israel. Dan tetap saja Tuhan mengampuni mereka. Ini contoh yang luar biasa.
Saya dibesarkan di keluarga broken home. Belasan tahun yang lalu, Ayah saya pergi dengan wanita lain. Meninggalkan kami. Dan kami harus survive dengan berbagai cara. Namun semua itu sudah berlalu. Ketika saya bertemu kembali dengan ayah saya sekarang, saya sudah mengampuni dia. Dengan sepenuhnya. Dan berdoa buat dia selalu. Kok bisa? Apakah saya nggak sakit hati? Nggak benci? Tentu saja sakit hati dan benci, tidak bisa diingkari. Tapi semua perasaan negatif itu, saya keluarkan dari hidup saya. Karena itu yang Tuhan mau. Itulah yang Tuhan ajarkan.
Dalam doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus sendiri, "Ampunilah kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami." Seberapa besar kita diampuni, tergantung dari seberapa besar Anda mengampuni. Itu tergantung Anda dan saya.
Pagi ini, saya mau mengajak saudara merenung. Adakah orang di sekitar saudara yang belum saudara ampuni dengan sepenuhnya? Mungkin ayahmu, ibumu, istrimu, suamimu, anakmu, mertuamu... Buka mata Anda sekarang. Bangun! Hiduplah dalam dunia nyata. Ampuni mereka! Gak ada gunanya menyimpan kesalahan orang lain, itu akan membusuk dalam hidup kita. Seperti sahabat terbaik saya pernah bilang, "Take it easy .. aja." Yuk, kita serahkan pada Tuhan, and live free... Amen!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar