Halaman

Kamis, Juli 09, 2009

Masa sih?

Saya punya kebiasaan untuk ngomong apa adanya. Kalau ya, saya bilang ya. Kalau tidak saya bilang tidak. Kalau cantik bilang cantik, kalau jelek bilang jelek. Kalau bagus bilang bagus, kalau jelek bilang jelek. Kalau cerita-cerita juga begitu. Saya tidak mau membumbui cerita saya biar terlihat wah, luar biasa, atau lebih lucu dari kenyataannya. Apa adanya aja. Dan karena kebiasaan ini ada 2 kata yang kadang membuat saya jengkel. sebel. Dua kata ini menjadi "musuh" saya. Dua kata itu adalah "Masa Sih?".

Pernah gak Anda mengalaminya? Sudah bicara sejujur-jujurnya, tapi ternyata reaksi lawan bicara kita adalah kalimat, "Masa sih?" Nyebelin kan? Dan sayangnya, Yesus pun pernah mengalami kejadian semacam ini juga (Mat 13:54-58). Ceritanya begini.

Setelah Yesus pergi dan mengadakan mujizat di berbagai tempat, Dia pulang ke kampung halamanNya. Dan disana dia mengajar orang di rumah ibadat. Hasilnya? Mereka kagum dan takjub. Tapi, selanjutnya mereka mulai lihat bobot, bibit, bebet, dari Yesus. Hasilnya mereka menemukan bahwa, Yesus adalah anak tukang kayu, anak orang biasa, saudara-saudaraNya juga orang biasa, ibuNya juga orang biasa. Dan akibatnya penilaian mereka langsung berubah 180 derajat. Mereka kecewa dan menolak Dia. Mereka bilang dalam hati mereka tentang apapun yang dikatakan Yesus, "Masa sih?"

Dalam bahasa aslinya kata 'kecewa dan menolak Dia', lebih tepat diartikan sebagai 'memandang rendah', 'menyerang', 'menganggap hina'. Dan ketika orang memandang rendah perkataanNya, Tuhan tidak mau banyak-banyak melakukan mujizat. Catat ini. Bukan Tuhan TIDAK BISA melakukan mujizat di tengah ketidakpercayaan mereka, tetapi Ia TIDAK MAU.

Mat 13:58 And He did not do many mighty works there because of their unbelief.

Mungkin kita berkata, "Ah, saya percaya kok sama perkataanNya!" Tapi hati-hati! Apakah benar kita sudah percaya? Ada beberapa pribadi yang diletakkan dalam Alkitab sebagai saingan dari kepercayaan kita pada Tuhan.

Yang pertama adalah Iblis

Keluaran 34:14 Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.

Yang kedua adalah Cinta Uang

Mat 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Yang ketiga adalah Diri Sendiri

Amsal 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Ketiga hal di atas, bila kita andalkan, otomatis akan membuat kita tidak mempercayai Tuhan. Membuat kita memandang rendah Firman Tuhan. Membuat kita mudah berkata, "Masa sih?" pada jalan-jalan Tuhan.

  • Kalau tidak ke dukun, "Masa sih?" saya bisa terpilih jadi anggota DPR?
  • Kalau tidak ada uang, "Masa sih?" Tuhan bisa membuat aku sembuh?
  • Kalau tidak mengandalkan pikiran saya dan kekuatan saya, "Masa sih?" saya bisa sukses? (jangan salah sangka, kita tetap harus berpikir dan bekerja keras, tapi yang kita andalkan adalah harus tetap Tuhan)

Sering tanpa kita sadar, kita mencibir. Kita nggak percaya bila ada orang bersaksi tentang kuasa Tuhan. Bila kita melihat Roh Kudus bekerja di gereja lain yang menjadi 'saingan' kita, kita menghina. Membuat daftar kesalahan mereka. Dan mencela karya Roh Kudus. Kalau melihat hamba Tuhan lain lebih sukses, menghina. Hati-hati! Mungkin Anda sedang berkata, "Masa sih?" kepada Tuhan. Bertobatlah!

Coba lihat tindakan Abram.

Kej 15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Ini contoh tindakan yang benar. Mari kita HANYA percaya kepada Tuhan. Apapun yang Tuhan ajarkan, kerjakan, rencanakan, kita percaya saja.

Seorang anak kecil, selalu percaya saja kepada ayahnya. Ia gak pernah mempertanyakan apakah ia akan dikasih makan besok, apakah bajunya akan dibelikan kalau sudah kekecilan, apakah sekolahnya dibayarin atau nggak? Seorang anak kecil punya mental 'percaya saja'. Ini yang harus kita miliki.

Sebaliknya, bagi seorang Ayah, akan sangat menyakitkan hati kalau punya anak kecil yang nggak percaya kepada dia. Bayangkan, seandainya Anda punya anak yang sukanya minta-minta makan ke tetangga, minta beliin ini-itu ke teman-temannya. Malu-maluin kan?

Andalkan Tuhan. Percaya saja pada Bapa kita di sorga. He will provide what we need. Amin.

Efesus 3:20 God can do anything, you know--far more than you could ever imagine or guess or request in your wildest dreams! He does it not by pushing us around but by working within us, his Spirit deeply and gently within us.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar