Halaman

Kamis, Juni 18, 2009

Every Word

Ada iklan di TV, judulnya "Think Black". Diceritakan ada cowok dan cewek yang berantem di meja makan. Terus si cewek menuliskan kalimat di tissue yang kira-kira berbunyi "Aku nggak cinta kamu , Aku nggak mau hidup bersama kamu". Kemudian oleh si cowok, tissue itu diambil dan tulisan "nggak"nya dihapus. Jadilah tulisannya "Aku cinta kamu, Aku mau hidup bersama kamu." Cewek itu tersenyum dan mereka berdamai.

Apa sih bedanya "Aku nggak cinta kamu" dengan "Aku cinta kamu"? Beda banget! Bertolak belakang artinya! Padalah cuma 1 kata yang dihilangkan. Ternyata 1 kata yang luput bisa mengubah arti. Pagi ini coba kita baca kisah Maria yang duduk di kaki Yesus.

Luk 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

Dalam versi The Message dikatakan:

Luk 10:39 She had a sister, Mary, who sat before the Master, hanging on every word he said. (Perempuan itu mempunyai saudara yang bernama Maria, yang duduk di hadapan Tuhan, dan berpegang pada "SETIAP" kata yang dikatakan Tuhan. )

Saya mau menekankan pada kata "SETIAP". Maria ini luar biasa. Dia bukan hanya mendekati Tuhan (bandingkan dengan Martha yang menjauhi Tuhan dengan menyibukkan dirinya). Namun Maria juga diam dan tidak kemana-mana. Luar biasanya dia tidak berhenti di tahap ini. Ia mendengarkan! Dan bukan hanya sekedar mendengarkan. Tapi Maria mendengarkan dengan lengkap. Setiap kata. Sampai-sampai Tuhan sendiri memuji dia, " Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Mari kita bahas satu persatu. Kita dapat melihat ada 4 tahap yang bisa kita lakukan untuk membuat Tuhan senang.

1. Tahap mendekati Tuhan. Dalam tahap ini saja kita masih sering gagal. Bukannya mengikuti pertemuan-pertemuan ibadah, tapi malah menjauhi pertemuan ibadah. Padahal sudah ada perintahnya dalam Alkitab.

Ibrani 10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Ayo kita maju... melangkah ke tahap selanjutnya.

2. Tahap duduk diam. Dan tidak kemana-mana. Ini menjelaskan tentang konsistensi. Berapa banyak orang Kristen tu maju-mundur, mood-gak mood, semangat-loyo, berubah-ubah dan tidak konsisten. Lihat Maria... dia duduk terus dan tidak kemana-mana.

Rom 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Ayo... konsisten... dan maju terus ke tahap selanjutnya.

3. Tahap mendengarkan. Mungkin kita sudah duduk. Hadir dalam gereja. Hadir dalam pertemuan ibadah. Tidak kemana-mana. Tapi hanya sekedar duduk. Hanya sekedar diam. Tidak mendengarkan. Pikirannya kemana-mana. Melamun. Maria bukan hanya duduk. Dia mendengarkan. Semakin kita terbiasa mendengarkan Tuhan, semakin lancar jalan hidup yang kita tempuh.

Yesaya 50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Dan masih ada tahap yang paling tinggi.

4. Tahap mendengarkan SETIAP perkataan. Mungkin kita sudah mendengar. Tapi sebagian saja. Maria mendengar SETIAP kata. SETIAP ucapan Yesus. Seperti anak sekolah yang mendengarkan gurunya. Itulah sebabnya Maria menjadi orang yang paling mengerti apa kesukaan Tuhan. Dia tahu selera Tuhan.

Dialah yang mengorbankan minyak narwastu yang mahal untuk mengurapi kaki Yesus. Dialah yang selalu hadir dalam setiap tahap kehidupan Yesus. Dia terlibat banyak dalam kehidupan Yesus. Karena Dia mengerti Yesus seperti apa dari percakapan mereka malam itu.

Ingat.... 1 kata yang hilang bisa mengubah arti. Bila kita luput mendengarkan suara Tuhan, 1 kata saja, kita bisa salah tafsir dan malah melakukan apa yang tidak berkenan. Inilah sebabnya, banyak orang mengaku, "Saya mendengar suara Tuhan berkata ..ini-itu.." Tapi yang dilakukannya ternyata salah. Itu mungkin karena ia memang mendengar suara Tuhan, tapi tidak lengkap. Maka yang dilakukan bisa sangat berbeda.

Mari kita mencoba mendengarkan SETIAP perkataan Tuhan. Selengkapnya. Supaya kita nggak salah jalan. Inilah tahap yang paling membuat Tuhan senang. Jangan hanya berhenti pada tahap 1 atau 2 atau 3. Mari, usahakan sampai ke tahap ini. Mau?

1 komentar: