Beberapa hari terakhir ini saya agak gelisah. Ada beberapa masalah besar di kantor yang belum bisa terselesaikan. Masih ditambah akhir-akhir ini saya merasa sakit di bagian kepala dan perut, di lambung. Datangnya bisa bervariasi. Kalau perut lagi sakit, kepala tidak. Kalau kepala lagi sakit, perut tidak. Payahnya pernah juga kedua penyakit ini datang bersamaan. Wuiih... sakitnya.
Saya jadi bertanya kepada Tuhan. Kok gini Tuhan? Saya berusaha menyelesaikan. Juga berdoa dan tak henti-hentinya berseru kepada Tuhan. Tuhan, rasanya saya sudah bekerja untukMu, melayani, dan berusaha terus untuk hidup berkenan di hadapanMu. Tapi kok hidup ini makin sulit ya Tuhan? ...
Saya lihat-lihat di Alkitab. Siapa ya, yang pernah mengalami hal seperti ini? Pilihan saya jatuh ke tokoh Ayub. Ia orang benar yang mendapat musibah yang sangat besar. Anaknya mati semua. Hartanya habis semua. Bahkan dirinya digerogoti penyakit. Istrinya memberi kata-kata negatif (saya beruntung istri saya selalu menguatkan saya). Teman-temannya mencemooh. Dan pada akhirnya dia sendiri mulai mau menyerah.
Tapi Tuhan itu baik, tepat di saat Ayub mau menyerah. Tuhan menjawab. Tuhan tahu batas kekuatan Ayub. Dia tahu batas kekuatan Anda dan saya. Dia tidak akan membiarkan kita jatuh tergeletak. Dan Ia akan memberikan jalan keluar.
1Kor 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan kepada Ayub. Ada 3 ayat yang berkata senada. Kata itu adalah "DIAMLAH".
Ayub 33:31 Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku, diamlah, akulah yang berbicara.
Ayub 33:33 Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku; diamlah, aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu."
Ayub 37:14 Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah.
Ada perintah untuk berdiam diri. Perintah untuk DIAM. Diikuti dengan perintah untuk mendengarkan Tuhan berbicara, mendengar Tuhan mengajar, dan memperhatikan keajaiban karya Allah.
Hmm... ayat-ayat di atas sungguh menenangkan saya. Saya sadari betapa sering saya bertindak macam-macam, grusa-grusu, lari kesana kemari, mencari solusi. Betapa sering pula saya berdoa, berteriak-teriak kepada Tuhan, berseru, dan tidak memberikan waktu kepada Tuhan untuk berbicara. Betapa sering saya TIDAK BISA DIAM. Dan ini menghalangi Tuhan untuk bekerja.
Hari ini saya mau diam. Saya mau membiarkan Tuhan berbicara. Saya mau diam dan Tuhan mengajarkan hikmat. Saya mau diam dan memperhatikan keajaiban Allah. And everything will be okay... Silent mode on
aku pernah ngalamin mas...
BalasHapuspada saat aku terjatuh..gak ada orang yg nolongin, aku bener bener diam, pasrah sama Tuhan..
sampe sakit malah..tp Tuhan ga jawab juga.sampai pada akhirnya " ...Cling..." Tuhan beri jawaban..dan jawaban itu tepat pada waktunya.
so..dengan kapasitas iman seperti mas doni, aku sangat yakin mas doni itu org yang sangat dikasihi oleh Tuhan..Badai pasti berlalu..GBU
aq alami sama spt mas doni alami,tepatnya jg pas wkt sakit n operasi kmrn.mnrtqu normal klo kt alami spt itu,ya panik,ya bingung,desperate smpi menangis darah k Tuhan (he2...hiperbol).pnglmn yg gak prnh aq lupakan seumur hidupqu klo Tuhan sdh lakukan mujijatnya, krn Tuhan cover smua dr biaya, dokter yg baik (smpi saat ini klo aq kontrol gratis),RS yg jempolan.
BalasHapusDiammm n menyerahhhhh..... k Tuhan pasti Tuhan lakukan, krn saat kt angkat tangan Tuhan turun tangan
Dia tdk prnh membiarkan anaknya jatuh tergeletak tanganNya sll menopang.
iya , kita harus bisa kayak ayub . harus selalu percaya kalo Tuhan bakal bantu kita .
BalasHapusiy,, bener..
BalasHapusTuhan pasti nolog kita TEPAT pd waktu ny..