Halaman

Kamis, April 30, 2009

Pelayanan Anak

Ini share saya untuk guru sekolah Minggu.

Pengkotbah 3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. 2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;

Dikatakan ‘There's an opportune time to do things’. Opportune adalah akar kata yang dipakai untuk opportunity atau kesempatan. Artinya ada waktu yang akan lewat begitu saja, bila kita tidak memperhatikannya. Ada kesempatan yang hilang bila kita tidak mengenalinya. Salah satunya adalah ‘ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk panen’ (reap). Akan tiba waktunya kita berhenti menanam.

Dalam hal menanam ajaran Firman Tuhan dalam pelayanan sekolah minggu. Akan tiba saatnya kita tidak lagi bisa menanam dalam hidup anak-anak. Dengan kata lain terlambat untuk menanam, karena saat itu sudah waktunya panen. Berapa banyak orang tua berkata, “Seandainya saja, sejak kecil saya didik anak saya dengan baik, tentu anak saya tidak akan seperti ini.” “Seandainya saja saya lebih meluangkan waktu untuk anak saya, … dll”

Sebuah puisi kuno yang sangat menggetarkan hati berbunyi demikian:

Diantara semua kata-kata yang pernah ada,
Diantara kata-kata yang pernah diucapkan orang,
Ada satu kata yang paling tidak suka diucapkan,
Yaitu kata “seandainya”

Sebagai guru GOL KIDS (sekolah minggu di gereja penulis -red), kita punya peranan yang sangat besar dalam menanam di diri anak-anak. Pelayanan dalam GOL KIDS tidak bisa dipandang remeh. Ini sesuatu yang akan sangat mempengaruhi pertumbuhan rohani anak-anak. Untuk itu perlu antusiasme dalam mempersiapkan setiap pertemuan GOL KIDS. Perlu pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran. Perlu menabur dengan air mata sebelum kita menuai dengan sorak sorai.

Maz 126:6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Pelayanan GOL KIDS memang tidak sementereng pelayanan di mimbar, seperti berkotbah, main musik, atau worship leader, maupun singer, namun ini adalah pelayanan menanam. Ini sangat-sangat penting.

Pelayanan ini tidak akan segera terlihat hasilnya, karena itu biasanya kita akan menjadi orang-orang yang ‘tidak terlihat’. Mungkin dalam pelayanan saudara, tidak ada yang memandang saudara. Tidak ada yang menghargai saudara ketika meluangkan waktu di mal, berdesakan mencari snack, bergumul di toko buku mencari bahan tambahan, berdoa berjam-jam untuk kebutuhan rohani anak-anak didik kita, namun tetaplah semangat.

Tuhan yang melihat. Lakukan untuk Tuhan. Lakukan dengan serius. Karena kita sedang menanam. Dan selagi ada kesempatan, selagi belum panen, lakukan dengan sekuat tenaga. Sebelum terlambat, sebelum kita berkata, “seandainya..”.

Kol 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar