Halaman

Jumat, April 10, 2009

Adil dan Kasih

Kerajaan Kalingga (Jepara tahun 674) diperintah oleh Ratu Sima yang sangat keras namun adil. Kejujuran sangat ditanamkan pada rakyatnya. Rakyat sangat taat pada aturan dari pemerintahan Ratu Sima, hingga rakyat menjadi makmur.

Berita tentang Ratu Sima yang adil, negerinya yang makmur, dan rakyatnya yang jujur, terdengar sampai China dan sampai ke telinga Raja Ta-che. Raja Ta-che ingin membuktikan kebenaran dari kejujuran rakyat Kalingga. Ia mengirim utusan ke Kalingga. Utusan Raja Ta-che diperintah untuk menaruh pundi-pundi emas secara diam-diam di tengah jalan dekat keramaian pasar.

Berhari-hari, berbulan-bulan, hingga sampai tiga tahun, pundi-pundi itu tak berpindah dari tempatnya. Tidak satu pun orang yang menyentuh pundi-pundi itu. Hingga sampailah pada suatu hari, Sang Putra Mahkota, yaitu anak tertua dari Ratu Sima berjalan melewati pasar tersebut. Tak sengaja kakinya menyenggol pundi-pundi tersebut. Warga melihat kejadian tersebut dan melaporkannya kepada tentara.

Ratu Sima langsung memerintahkan kepada hakim untuk menghukum mati Sang Putra Mahkota, yang anaknya sendiri. Ratu Sima menganggap itu hal itu termasuk dalam kejahatan pencurian, dan hukumannya adalah mati. Ratu Sima berpendapat bahwa mencuri itu berawal dari menyentuh barang tersebut hingga timbul keinginan untuk mencuri.

Beberapa Patih kerajaan tidak setuju dengan keputusan Ratu Sima. Mereka mengajukan pembelaan untuk Sang Putra Mahkota kepada Ratu Sima. Pembelaan mereka yaitu, Sang Putra Mahkota menyenggol pundi-pundi tersebut karena tidak sengaja dengan kakinya. Maka lebih baik cukup kakinya saja yang dipotong, tidak perlu dihukum mati karena ada unsur ketidaksengajaan. Setelah melalui perdebatan yang panjang, Ratu Sima akhirnya menyetujui pembelaan dari Patih kerajaan.

Cerita di atas terdapat dalam buku Negara Kertagama, tulisan Mpu Prapanca. Ratu itu sangat luar biasa. Dia adil dan tegas. Anaknya sendiri pun akan dihukum mati apabila bersalah.
Dan ternyata itu adalah salah satu sifat Allah kita. Adil. Semua manusia telah berdosa dan layak dihukum mati.

Rom 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Rom 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Maka sebagai Allah yang mempunyai sifat yang adil, Dia harus menghukum mati semua orang. Namun dia punya sifat lain selain adil, yaitu kasih. Dia begitu mengasihi manusia yang sudah berdosa itu. Karena itu, Dia punya jalan keluar. Dia hukum semua orang, namun hukuman itu akan ditanggungkan kepada diriNya sendiri, melalui AnakNya yang tunggal.

Joh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Maka Yesus turun ke dunia untuk membereskan hal ini. Dan orang yang percaya kepada Yesus akan diselamatkan.

Terima kasih Tuhan atas pengorbananMu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar